categori

Minggu, 29 Mei 2011

jurnal analisis pelaksanaan restrukturisasi

JURNAL ANALISIS PELAKSANAAN RESTRUKTURISASI

JURNAL
ANALISIS PELAKSANAAN RESTRUKTURISASI
TEKNIK PABRIK PULP DAN KERTAS
PT. KERTAS KRAFT JAYA


ABSTRAK
Restrukturisasi adalah rehabilitasi atau rekondisi, penggantian, penambahan mesin- mesin, peralatan pabrik, peralatan lainnya, beserta komponen-komponennya baik dalam keadaan baru maupun bukan baru yang ditujukan untuk peningkatan mutu, efisiensi, diversifikasi dan peningkatan volume atau kapasitas produksi.
Restrukturisasi teknis ini bertujuan untuk menganalisis kondisi pabrik dari sudut  pandang tekhnis,menelaah potensi-potensi yang dapat dikembangkan sedemikian rupa sehingga pabrik dapat berjalan kembali, baik dari sisi kelangsungan produksi, kehandalan operasi serta kualitas produk kertas yang dihasilkan. Hasil yang diharapkan dari restrukturisasi adalah pabrik dapat beroperasi kembali dengan efisien serta dapat bersaing kembali dengan kompetitor.

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam era persaingan yang semakin ketat, setiap kali sebuah perusahaan harus mengevaluasi kinerjanya, serta melakukan perbaikan, agar tetap tumbuh dan bersaing. Perbaikan akan dilaksanakan terus menerus, sehingga kinerja perusahaan dapat terus unggul dan juga minimal dapat dipertahankan.
Restrukturisasi kerap kali mengaambarkan tentang menurunnya kinerja perusahaan. Hal ini disebabkan keterkaitan pengurangan tenaga kerja perusahaan, unit kerja, divisi, bahkan tingkat jabatan.
Pengurangan tenaga kerja ini untuk mengembalikan tingkat efisiensi dan mencari jalan keluar dari perusahaan yang tidak berkembang.


TUJUAN RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN
            Restrukturisasi perusahaan bertujuan untuk memperbaiki dan memaksimalisasi kinerja perusahaan. Bagi perusahaan yang telah go public, maksimalisasi nilai perusahaan dicirikan oleh tingginya harga saham perusahaan, dan harga tersebut dapat bertengger pada tingkat atas. Bertahannya harga saham tersebut bukan permainan pelaku pasar atau hasil goreng-menggoreng saham, tetapi benar-benar merupakan cermin ekspektasi investor akan masa depan perusahaan. Sejalan dengan perusahaan yang sudah go public, harga jual juga mencerminkan ekspektasi investor atas kinerja masa depan perusahaan. Sedangkan bagi yang belum go public, maksimalisasi nilai perusahaan dicerminkan pada harga jual perusahaan tersebut.  
CONTOH KASUS
            PT. Kertas Kraft Jaya yang beralamat di Tangerang merupakan pabrik kertas yang memproduksi pulp dan kertas sack. Selama pabrik ini beroperasi, produksinya belum pernah mencapai atau mendekati kapasitas desain. Berdasarkan hal tersebut di atas, restukturisasi teknis pabrik ini diusulkan bertahap dan disesuaikan dengan skala prioritas dan dana yang diperlukan.











BAB II
PEMBAHASAN

Tahapan Restrukturisasi
PT KRAFT JAYA ini memerlukan pengembangan atau restrukturisasi. Hasil yang diharapkan dari program ini adalah pabrik dapat beroperasi kembali dengan efisien serta bersaing dengan kompetitor. Program restrukturisasi ini disusun dengan menggunakan program secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan tingkat prioritas  dan kebutuhan investasinya. Program restrukturisasi teknis yang diusulkan dibagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Pengoperasian pabrik tanpa penambahan investasi.
2. penambahan sistem control.
3. Komputerisasi manajemen pemeliharaan.

Pemgoperasian Pabrik Tanpa Penambahan Investasi

Pengoperasian pabrik ini memerlukan inisiasi yang berupa persiapan  baik sumber daya manusia, bahan baku serta nromalisai peralatan. Hasil yang diharapkan dari tahapan ini adalah pabrik dapat beroperasi seperti sebelum berhenti produksi. Sumber daya manusia yang mendukung operasi pabrik masih menunggu (stand by), Bahan baku untuk mengawali atau untuk commissioning pabrik ini tersedia dalam bentuk kayu chip atau log dari jenis pinus radiata eks impor, yang tersimpan di ship yard dan log yard. Akan tetapi bahan ini adalah barang sisa dan tersimpan selama 16 bulan. Sebagian besar bahan baku ini sudah dalam keadaan lapuk dan diprediksi hanya menghasilkan pulp tidak lebih dari 15 % . Bahan kimia pembantu baik untuk produksi kertas maupun utilitas masih tersedia selama satu bulan, dengan ketersediaan barang ini maka minimal untuk kegiatan komisioning dan start up pabrik pasokan bahan kimia pembantu tidak menjadi masalah kecuali bahan kimia untk water treatment  hasrus dibeli karena habis. Kegiatan pengadaan bahan kimia untuk operasi pabrik  tidak terganggu oleh persiapan logistik  yang kurang sempurna. Bahan bakar gas masih tersedia sesuai dengan kontrak sampai 2008 . Biaya pembelian gas adalah Rp 3.000.000.000 ekuivalen dengan 167.000 MMBTU yang digunakan untuk start up selama +15 hari. Pabrik kertas ini apabila dioperasikan secara normal tanpa modifikasi maka akan memproduksi sesuai dengan sebelum stop produksi dengan data kinerja  pada tabel 4.1. Untuk mencapai data seperti pada tabel 1 maka peraltan pabrik harus diperiksa dan dilakukan normalisasi serta perbaikan untuk peraltan yang mengalami kerusakan.
Pada tahap kayu persiapan, peralatan kondisinya baik, normalisasi yang dibutuhkan adalah  normal maintenance seperti penggantian grease, packing serta penggantian kabel elektretikal yang mengalami kerusakan terutama pada konstruksi kabel tray. Perbaikan spesifik pada tahap ini adalah pemasangan beberapa rol pada sela conveyor untuk menjaga kayu agar tidak keluar saat masuk ke mesin chipper. Pemasangan ini dilakukan karena bahan baku kayu yang digunakan adalah kayu berdiameter kecil serta pendek. Pada bagian pemasakan selain pelaksanaan normal pemeliharaan yang berupa penggantian packing dan pelumasan , bagian ini perlu perbaikan terutama di insulasi digester. Cover insulasi digester ini  terjadi karena korosi sehingga untuk menjaga heat loss serta safety.  Dilakukan penutupan kembali alat ini . bagian ini bila dilakukan normalisasi chip  menjadi pulp dengan  kinerja rata rata 18 blow per hari, yang akan menghasilkan 364 BDT perhari. Hal ini karena sistem perlatan ini  walaupun terdapat 4 unit digester, yang beroperasi hanya 3 unit sedangkan 1 unit melakukan repair maintenance secara bergiliran.
Tabel 1
Diskripsi
Satuan
Rata – rata
Produsi kertas sack
MDt/th
110.000
Hari operasi
Hari/th
330
Produksi kertas per hari
MDt/d
373
Kebutuuhan kertas bekas
MDt/a
-
Produksi pulp
Adt/d
370
Recovery boiler solids
T(DS)/d
510
Produksi lime kiln
T(CAO)/d
116,7
Recausticizing
T(AA)/d
132
Evaporasi
T(H2O)/d
150
Produksi chip
BDt/d
808
Digester blow
No/d
18

Aalat washing dan screening juga dalam kondisi baik dan terpelihara. Untuk dapat beroperasi kembali tidak memerlukan perbaikan yang mendasar kecuali normal  maintenance yang berupa pemeriksaan gasket , merger motor dan penggantian minyak pelumas. Perlatan pada bagian ini tidak dilengkapi dengan alat kontrol terutama tingkat kontrol kevakuman dari drum pencuci (washer), hal ini akan berakibat pada kekurang konsistenan tekanan sehingga sering terjadinya kelipatan filter cloth yang akan menyebabkan down time pada seluruh rangkaian produksi. Karena hanya memiliki datu jalur produksi maka adanya downtime  ini akan menurunkan kapasitas produksi sekitar 10%. Peralatan tahap stock dalam kondisi baik, sehingga bila dilakukan operasi tanpa ada peningkatan kualitas produk kertas, sistem peralatan ini tidak memerlukan perbaikan yang signifikan. Demikian pula untuk mesin kertas dalam keadaan baik dan untuk beroperasi kembali hanya dibutuhkan  pengecekan dan pemeliharaan rutin saja.
Pada bagian utilitas disamping diperlukan pengecekan rutin dan pemeliharaan, pernaikan yang perlu dilakukan adalah penggantian khlorinisasi pada  unit raw water treatment untuk menjaga pertumbuhan lumut serta  desinfeksi. Pada unit regenerasiasi alat  penukar ion broiler feed water perlu dilakukan perbaikan yaitu pembuatan acid tank baru, dan sistem dosing yang terdiri dari dosis pompa dan aliran control. Program normalisasi untuk insatalasi pengolahan limbah, bila pabrik akan dioperasikan maka  dalam kondisi minimal perlu dipasang pH kontrol untuk menjaga kondisi pH. Anggaran yang diperlukan untuk normalisasi pabrik  peralatan pabrik sebesar Rp 5.655.000.000 sedangakna biaya pemeriksaan terutama  untuk unit boiler Rp 150.000.000 . berikut rinciannya.




NO
Uraian Pekerjaan Start Up
Volume 1 lot
Nilai (Rp) 2.300.000.000
1
Perputaran
4 unit
750.000.000
2
Insulasi
1 lot
200.000.000
3
Unit regenerasi
1 lot
1.000.000.000
4
Painting
1 lot
100.000.000
5
Kontingency

1.305.000.000

Sub total 1

5.655.000.000

Tes inspeksi pihak ketiga



Tes inspeksi pihak ketiga
1 lot
150.000.000

Gas untuk ½ bulan dimuka
167.000 MMSCF
3.000.000.000

Sub total II

3.150.000.000

Jumlah total I + II

8.805.000.000

Penambahan sistem kontrol

Program tahap ini merupakan program pengembangan yang bertujuan untuk meningkatkakn kontinuiotas produksi serta kualitas produk. Hasil yang didapat sebelum normalisasi  sebelumnya menunjukkan  bahwa downtime alat masih timhhi yaitu 68 hari dari 360 hari dalam setahun. Salah satu alternatifnya adalah dengan menambahkan sistem kontrol.
a. Pemasangan level control pada water leg drum pencuci
b. Pemasangan vacum control
c. causticizing control
d. pemasangan freeness control
e. Pemasangan kelembapan kontrol

Komputerisasi Manajemen Pemelihraan

Secara keseluruhan dalam opersional pabrik, pemeliharaan merupakan bagian yangn tidak kalah penting dalan proses produksi. Selain itu penggudangan spare parts umum apalagi  yang kritis haru tepat dan tidak terlalu menumpuk. Perencanaan dan pemeliharaan yang tepat akan dapat mengurangi biaya maintenance dan biaya pemeliharaan. KKJ merupakan pabrik yang cukup besar dan cukup kompleks. Tanpa dibantu dengan sistem manajemen yang baik akan menyebabkkan operasional menjadi tidak efektif.   Anggaran yang dibutuhkan dalam tahap ini adalah USD 500,000.
Anggaran Biaya

Biaya program pengembangan akan ditampilkan sesuai dengan masing—masing  pekerjaan. Prioritas tahapan pengembangan menjadi tidak dapat dipastikan apabila dikaitkan dengan data keuangan perusahaan. Apabila tuntutan program pengembangan menjadi keharusan , maka rincian biaya yang ditampilkan pada tabel 3 dapat dijadikan acuan.

No
Jenis pekerjaan
Tujuan
Keuntungan
Biaya (USD)
I
Sistem kontrol :
-        Recausticizing
-        Level control vacum control
-        Freeness control
-        CD moisture profil control
Kestabilan operasi dan kualitas, menaikkan produktivitas dan efisiensi.
Reject dapat ditekan, kualitas lebih uniform.
1,978,000
II
Instalasi Pengolahan Limbah
Memperbaiki performa pengendalian limbah
Mengurangi penggunaan listrik 500 KW                         

300,000
III
Komputerisasi pemeliharaan manajemen
- MT lebih terencana dan efektif
- Spare parts lebih terkendali sehingga menurunkan inventory
Mengurangi pemakaian listrik dan tidak perlu mengaktifkan pengolahan limbah diluar.
500,000
IV
HCR
Menurunkan freeness

7,000,000
V
OCC
Subtitusi dengan sebgaian virgin pulp

1,800,000
VI
Drum Barker
Mengefektifkan debarking process

1,250,000
TOTAL BIAYA PENGEMBANGAN
12,828,000


BAB III
PENUTUP
          Dari hasil program restrukturisasi teknis yang diusulkan yaitu pengoperasian pabrik tanpa penambahan investasi, penambahan sistem kontrol dan komputerisasi manajemen pemeliharaan dapat disimpulkan bahwa secara umum pabrik kertas ini dalam kondisi yang masih layak untuk dioperasikan kembali dengan melakukan beberapa perbaikan yang minimum dan normal pemeliharaan untuk perbaikan dan normal pemeliharaan tersedia bahan dan sparepart yang cukup walaupun sebagian tertentu harus dibeli sebagai tambahan.
          Untuk operasi produksi pada tahap awal tersedia bahan baku dan kimia yang memadai untuk jangka waktu 1 bulan. Dibutuhkan persiapan-persiapan sebelum dilakukan start-up yang diprediksikan membutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan. Dari sisi kesiapan personil, walaupun sebagian karyawan telah dirumahkan namun dapat segera dimobilisasi untuk menmgoperasikan kembali perusahaan kertas ini. Program restrukturisasi teknis ini disusun dengan menggunakan program secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan tingkat prioritas dan kebutuhan investasinya.







DAFTAR PUSTAKA
Mardianto, Handono,2009. Intisari Manajemen Keuangan,Grasindo,STIA LAN,Jakarta
Weston, Fred J & Thomas E. Copeland.1997. Manajemen Keuangan Jilid 2, Binarupa Aksar.Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar